BMKG Waspadai Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

asdaq fillah fr 23 Kali Dilihat 0 Komentar

BMKG Waspadai Tsunami Akibat Erupsi Gunung Ruang

Erupsi Gunung Ruang

JAKARTA - Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara yang meletus beberapa kali dalam dua hari terakhir statusnya kini Gunung Ruang menjadi level IV atau 'Awas'.

Erupsi ekspolisif terakhir terjadi semalam sekitar pukul 21.15 Wita dengan tinggi kolom abu 3.000 meter disertai suara gemuruh dan gempa.

Bandara Sam Ratulangi  ditutup sementara

Sebanyak 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente telah dievakuasi menggunakan kapal laut akibat meletusnya Gunung Ruang, sejak Selasa (16/4) - Rabu (17/4) ke Pulau Tagulandang.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, bahwa erupsi Gunung Ruang saat ini perlu diwaspadai. Sebab, melihat catatan sejarah tsunami kerap terjadi akibar erupsi tersebut.

"Kita patut mewaspadai erupsi Gunung Ruang ini karena memiliki catatan sejarah tsunami akibat erupsinya," kata Daryono, Kamis (18/4/2024).

Saat ini BMKG bersama petugas Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memanfaatkan seluruh sumber daya teknologi untuk mengawasi dan memitigasi potensi tsunami yaitu lima sumber daya teknologi berupa peralatan Tide Gauge dan Automatik Weather System Maritim yang berada di wilayah Kepulauan Sangihe, Bitung, dan Pulau Siau.

"Kami 24 jam penuh bersama dengan PVMBG seolah tak berkedip mata untuk memonitor muka laut antisipasi potensi tsunami di sekitar Gunung Ruang," kata Daryono.

Menurutnya, meski fenomena itu belum terjadi tapi patut diwaspadai karena berdasarkan catatan BMKG juga pernah dialami oleh Gunung Ruang pada tahun 1871 yang menimbulkan tsunami setinggi 25 meter dan menewaskan sekitar 400 orang.

"Waspada tetap, tapi terlepas dari situ hasil monitoring BMKG sejauh ini menunjukkan semua kondisi laut normal tanpa ada anomali seperti yang dikhawatirkan," ujarnya.

PENUTUPAN BANDARA

Operasional PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Sam Ratulangi ditutup sementara sebagai dampak abu vulkanik Gunung Ruang, di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara.

GM Bandara Sam Ratulangi Maya Damayanti, di Manado mengatakan, abu vulkanik Gunung Ruang yang terdeteksi berdasarkan hasil pengamatan lapangan, berupa paper test yang dilakukan pada pukul 07.00 WITA hari Kamis (18/4/2024). Penutupan sementara Bandara Sam Ratulangi diumumkan melalui Notice to Airmen (Notam) penutupan sementara hingga pukul 10.00 WITA.

"Untuk sementara Bandara Sam Ratulangi kami tutup hingga pemberitahuan selanjutnya, tindakan itu diambil sebagai hasil koordinasi dengan Otoritas Bandara, BMKG dan beberapa stakeholder lainnya," katanya.

Maya mengatakan, bandara akan dibuka kembali sampai pemberitahuan selanjutnya dan untuk sementara pihaknya melakukan rapat koordinasi untuk memutuskan hal-hal yang perlu untuk ditindaklanjuti terhadap pesawat yang terdampak.

"Kami memohon maaf atas penundaan keberangkatan para penumpang, ini merupakan faktor alam yang tidak bisa dihindari," katanya. (asdaq fillah)

Tinggalkan Komentar